BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang tidak dapat
hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan YME sebagai makhluk sosial
yang saling membutuhkan satu sama lain. Di dalam kehidupannya manusia memiliki
keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu
kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam
arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat
diketemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu
masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan
masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan masyarakat
dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi
sosial dan sebagainya. Terjadinya perubahan-perubahan tersebut disebabkan
karena adanya interaksi sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Manusia Sebagai Makhluk Sosial
1.
Pengertian Manusia
Makhluk yang
selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang
diinginkan dengan dirinya sendiri.Karena manusia menjalankan peranannya dengan
menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia
tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Esensi manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya adalah
kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah kehidupan bersama,
serta bagaimana tanggungjawab dan kewajibannya di dalam kebersamaan.
2.
Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Telah
berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
a) Dorongan untuk makan.
b) Dorongan untuk mempertahankan
diri.
c) Dorongan untuk melangsungkan
jenis.
Dari tahapan
diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang
makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling
ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan
oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam
perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam
arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
a) Penerimaan bentuk-bentuk
kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari
luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
b) Penghematan tenaga dimana ini
adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga
dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara
efektif dan efisien.
Pada umumnya
hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga
terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas
bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi
untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas
bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial. Yang menjadi
ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk
interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar
faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga
hal yakni :
1) Tekanan emosional. Ini sangat
mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
2) Harga diri yang rendah. Ketika
kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih sayang orang lain atau
dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3) Isolasi sosial. Orang yang
terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran
agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang
selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang
diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia
menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan
pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali
melalui medium kehidupan sosial. Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial,
nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani
kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
B.
Kedudukan Manusia Sebagai Makhluk
Sosial
Manusia sebagai
makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan
sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.
Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia
lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia
sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia
sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah
perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan
ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama
dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk
kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan. Kesadaran manusia
sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi
individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan
”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun
dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi
individu.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk
meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang
terdiri dari :
1)
Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk
pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah
pengetahuan.
2)
Penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak
terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam
masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
C.
Pengembangan Manusia Sebagai
Makhluk Sosial
Di dalam
kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan
untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan
kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu
hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara.
Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi
sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini
adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan
yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela
mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini
dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia
memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya
terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional
yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari
orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan,
dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat
diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam
suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi,
manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik.
Kegiatan
mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia.
Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya dapat menjadi manusia karena
pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi
manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan
oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan
bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.
Dengan demikian
manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama
demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam memenuhi
kebutuhan rohani.
D. Fungsi Dan Tugas Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai
makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diemmbannya. Baik itu dalam
masyarakat dan kemasyarakatan. Selain itu juga fungsi dan tugasnya di
masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.
Manusia sebagai makhluk sosial
juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungan sosial
terkecil. Agar individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk dapat
menjadi manusia sebagai makhluk sosial.
E.
Faktor Yang Mempengaruhi Sosialisasi
Sosialisasi bekaitan erat dengan kepribadian. Hal ini
karena kepribadian terbentuk sebagai hasil sosialisasi individu terhadap apa
yang ada disekelilingnya seperti nilai, norma, kebiasaan, adat-istiadat
kebudayaan.
Ada 4 (empat) faktor yang
dapat mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat, yaitu:
1) Adanya dorongan seksual, yaitu dorongan manusia
untuk mengembangkan keturunan atau jenisnya.
2) Adanya kenyataan bahwa manusia adalah serba
tidak bisa atau sebagai makhluk lemah.karena itu ia selalu mendesak atau
menarik kekuatan
bersama, yang terdapat dalam perserikatan dengan orang lain.
3) Karena terjadinya habit pada tiap-tiap diri
manusia. Manusia bermasyarakat karena ia telah biasa mendapat bantuan yang
berfaedah yang diterimanya sejak kecil dari lingkungannya.
4)
Adanya
kesamaan keturunan, kesamaan territorial, nasib, keyakinan/cita-cita,
kebudayaan, dan lain-lain.
F.
Interaksi Sosial
Kata interaksi berasal dari kata inter
dan action. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik saling mempengaruhi
antara individu, kelompok sosial, dan masyarakat. Interaksi adalah proses di
mana orang-oarang berkomunikasi saling pengaruh mempengaruhi dalam pikiran dan
tindakan. interaksi sosial, interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
1)
Interaksi antara individu dan individu
2)
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif.
Interaksi positif, jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi
negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya
(bermusuhan).
3)
Interaksi antara individu dan kelompok
4)
Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif.
Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam sesuai situasi dan
kondisinya.
5)
Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok
6)
Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan
bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk
membicarakan suatu proyek.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Manusia sebagai makhluk sosial artinya
manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak
dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan
dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung
untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.
Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk social,
dan manusia memiliki fungsi dan tugas sebagai makhluk sosial, mulai dari
lingkungan sosial yang terkecil yaitu keluarga, kemudian dari lingkungan sosial
terbesar yaitu lingkungan masyarakat.
B.
SARAN
Dengan terselesaikannya makalah ini, semoga dapat dimanfaatkan
dan dapat
dijadikan sumber pengetahuan baru oleh semua pihak. Menyadari
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan materi
yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
agar kami bisa menjadi lebih baik dalam meyusun makalah.