2 PEMBAHASAN DAN DESIGN GAME
2.1 Pengenalan Retro Snake
Siapa tak kenal game Snake?
Game yang muncul di era kejayaan ponsel Nokia ini menjadi game andalan kala
mengusir bosan. Hal ini karena pada masa itu belum hadir media sosial atau
pesan instan, sehingga tak ada pilihan lain selain memainkan Snake.
Figure 2.1 Tampilan Game
Kini,
di era modern developer dsd 164 mencoba untuk membawa hype game Snake ke perangkat
Android. Harus diakui, game ini membuat ketagihan.
Yang
menarik dalam game ini adalah tampilan user interface yang menggunakan ponsel
Nokia jadul. Agar nostalgia terasa maksimal, tombol kendali dibuat serasa
memainkannya lewat beberapa tipe ponsel Nokia yang terkenal, 3310 misalnya.
Berbeda dengan dua game di atas, game Snake versi Android ini diganjar harga
cuma-cuma.
2.1.1 Sejarah Munculnya Retro Snake
Snake 1997: retro snake
adalah permainan yang menyimulasikan permainan Snake Nokia versi pertama di
ponsel pintar berbasis android. Gameplay pertama adalah simulasi permainan
Snake generasi pertama. Snake generasi pertama ini dicirikan dengan tampilan
yang lebih sederhana. Level Snake generasi pertama adalah seluruh layar ponsel
yang dibatasi oleh garis tebal di sekeliling layar. Apabila ular pemain
menabrak salah satu bagian dinding pembatas tersebut, ular pemain dinyatakan
mati dan permainan selesai alias game over. Sebagai simulasi, dalam
tampilannya, permainan ini menampilkan antarmuka yang berbeda, bergantung jenis
ponsel yang menjadi platform bermain Snake Anda. Tersedia tampilan ponsel 5110,
3210, 3310, 8210 dan 8850.
Tugas
pemain dalam permainan Snake generasi pertama adalah mengumpulkan makanan (yang
direpresentasi oleh titik-titik kecil yang tersebar di arena bermain) untuk si
ular. Setiap kali ular memakan satu titik, akan muncul titik baru dan tubuh
ular menjadi semakin panjang. Permainan Snake di ponsel Nokia jadul umumnya
dikendalikan dengan tombol dial angka. Dalam Snake 1997: retro phone, Anda akan
mendapati tampilan model telepon seluler nokia lengkap dengan tombol-tombol
angkanya. Dengan begitu, Anda bisa memainkan game Snake seperti halnya di zaman
Nokia dulu. Ini memberi otentitas simulasi permainan Snake bahkan di sistem
ponsel pintar dengan layar sentuh.
2.1.2 Permainan Retro Snake
Karakter utama permainan
dengan nuansa grafis 8-bit ini adalah seekor ular. Cara memainkan Retro Snake
cukup dengan menekan tombol panah pada handphone untuk menggerakkan si ular ke
atas, bawah, kanan, dan kiri. Bukan hanya sembarang bergerak saja, namun
tantangannya di sini adalah memakan bebek dengan mendapatkan poin yang
bertambah dan tubuhnya semakin memanjang. Rintangannya adalah jika memakan
dirinya sendiri.
2.2 Pengenalan Arduino
2.2.1 Sejarah Singkat
Semuanya berawal dari
sebuah thesis yang dibuat oleh Hernando Barragan, di institute Ivrea, Italia
pada tahun 2005, dikembangkan oleh Massimo Banzi dan David Cuartielles dan
diberi nama Arduin of Ivrea. Lalu diganti nama menjadi Arduino yang dalam
bahasa Italia berarti teman yang berani. Tujuan awal dibuat Arduino adalah
untuk membuat perangkat mudah dan murah, dari perangkat yang ada saat itu. Dan
perangkat tersebut ditujukan untuk para siswa yang akan membuat perangkat
desain dan interaksi.
Saat
ini tim pengembangnya adalah Massimo Banzi, David Cuartielles, Tom Igoe,
Gianluca Martino, David Mellis, dan Nicholas Zambetti. Mereka mengupayakan 4
hal dalam Arduino ini, yaitu:
1.
Harga terjangkau
2.
Dapat dijalankan diberbagai sistem operasi, Windows, Linux, Max, dan
sebagainya.
3.
Sederhana, dengan bahasa pemograman yang mudah bisa dipelajari orang awam,
bukan untuk orang teknik saja.
4.
Open Source, hardware maupun software.
Sifat
Arduino yang Open Source, membuat Arduino berkembang sangat cepat. Dan banyak
lahir perangkat-perangkat sejenis Arduino. Seperti DFRDuino atau Freeduino, dan
kalau yang lokal ada namanya CipaDuino yang dibuat oleh SKIR70, terus ada
MurmerDuino yang dibuat oleh Robot Unyil, ada lagi AViShaDuino yang salah satu pembuatnya
adalah Admin Kelas Robot.
Sampai
saat ini pihak resmi, sudah membuat berbagai jenis-jenis Arduino. Mulai dari
yang paling mudah dicari dan paling banyak digunakan, yaitu Arduino Uno. Hingga
Arduino yang sudah menggunakan ARM Cortex, beebentuk Mini PC. Dan sudah ada
ratusan ribu Arduino yang digunakan di gunakan di dunia pada tahun 2011. Dan
untuk hari ini, yang bisa kamu hitung sendiri ya. Dan Arduino juga sudah banyak
dipaka oleh perusahaan besar. Contohnya Google menggunakan Arduino untuk Accessory
Development Kit, NASA memakai Arduino untuk prototypin, ada lagi Large Hadron
Colider memakai Arduino dalam beberapa hal untuk pengumpulan data. Dan banyak
yang bertanya juga Arduino ini menggunakan bahasa pemograman apa? Arduino
sebenarnya menggunakan bahas C, yang sudah disederhanakan. Sehingga orang awam
pun bisa menjadi seniman digital, bisa mempelajari Arduino dengan mudahnya.
2.2.2 Pengertian Arduino
Figure
2.2 Arduino
Arduino
adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari
Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya
memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh
dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat
Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau
profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan
Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit,
tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries)
Arduino.
Kelebihan
Arduino
- Tidak
perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada bootloader
yang akan menangani upload program dari komputer.
- Sudah
memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang tidak
memiliki port serial/RS323 bisa menggunakannya.
- Bahasa
pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi dengan
kumpulan library yang cukup lengkap.
- Memiliki
modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board Arduino.
Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lain-lain.
2.2.3 Konsep Arduino
Otak utama dari arduino ini
adalah mikrokontroler yang ditanam pada setiap serinya, setiap seri arduino
menggunakan mikrokontroler yang berbeda sesuai dengan kebutuhan, misal untuk
arduino uno biasanya mikrokontroler yang dipakai adalah ATMega 328 dan bahasa
pemrograman yang dipakai untuk memprogram arduino adalah C.
Figure 2.3 Mikrokontroler ATMega328
Gambaran
utama cara kerja dari arduino adalah sebagai berikut
Figure 2.4 Cara kerja Arduino
Input->Proses->Output
ya memang seperti inilah gambaran semua sistem komputer yang menjadi pembeda
satu sistem dengan sistem lainnya adalah detail dari setiap tahapan input
dilanjutkan dengan proses dan hasil yang dikeluarkan.
Sumber
input pada arduino adalah dari PIN yang tersedia pada board arduino. Misal
arduino dihubungkan dengan sensor jarak (sensor PING) dan buzzer. Sensor ping
dihubungkan dengan pin digital i/o 4 dan buzzer dihubungkan dengan pin i/0 7.
Anggaplah jika sensor ping menghasilkan jarak 100 cm ke atas maka buzzer akan
berbunyi, jadi algoritmanya adalah sebagai berikut:
Figure 2.5 Algoritma Arduino
Jadi
proses yang terjadi pada mikrokontroler hanyalah proses situasi if then else.
Inputnya diambil dari pin 4 dan outputnya akan disalurkan ke pin 7. Cukup
sederhana kan cara kerjanya, intinya adalah mengambil data input dari pin yang
diatur untuk menerima data dan data input yang diterima dikirim ke
mikrokontroler untuk diproses sesuai kebutuhan dan hasil prosesnya disalurkan
kembali ke pin outputnya.
2.2.4 Jenis-Jenis Arduino
ARDUINO USB
Menggunakan
USB sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer. Contoh:
- Arduino
Uno
- Arduino
Duemilanove
- Arduino
Diecimila
- Arduino NG
Rev. C
- Arduino NG
(Nuova Generazione)
- Arduino
Extreme dan Arduino Extreme v2
- Arduino
USB dan Arduino USB v2.0
ARDUINO SERIAL
Menggunakan
RS232 sebagai antar muka pemrograman atau komunikasi komputer.
Figure 2.6 Arduino Serial dan Arduino Serial
v2.0
ARDUINO
MEGA
Papan
Arduino mirip dengan arduino uno dengan spesifikasi yang lebih tinggi,
dilengkapi tambahan pin digital, pin analog, port serial dan sebagainya.
Contoh:
Figure 2.7 Arduino Mega
- Arduino
Mega
- Arduino
Mega 2560
ARDUINO FIO
Figure
2.8 Arduino FIO
Ditujukan
untuk penggunaan nirkabel.
ARDUINO
LILYPAD
Figure 2.9 Arduino Lilypad
Papan
dengan bentuk yang melingkar. Contoh: LilyPad Arduino 00, LilyPad Arduino 01,
LilyPad Arduino 02, LilyPad Arduino 03, LilyPad Arduino 04.
ARDUINO
BT
Figure 2.10 Arduino BT
Mengandung
modul bluetooth untuk komunikasi nirkabel.
ARDUINO
NANO & ARDUINO MINI
Figure 2.11 Arduino Nano & Arduino Mini
Papan
berbentuk kompak dan digunakan bersama breadboard. Contoh:
- Arduino
Nano 3.0, Arduino Nano 2.x
- Arduino
Mini 04, Arduino Mini 03, Arduino Stamp 02
Dari semua jenis arduino
yang ada, arduino yang paling sering dan paling mudah digunakan adalah arduino
uno R3.
- Arduino
Uno, jenis yang ini adalah yang paling banyak digunakan. Terutama untuk
pemula sangat disarankan untuk menggunakan Arduino Uno. Dan banyak sekali
referensi yang membahas Arduino Uno. Versi yang terakhir adalah Arduino
Uno R3 (Revisi 3), menggunakan ATMEGA328 sebagai Microcontrollernya,
memiliki 14 pin I/O digital dan 6 pin input analog. Untuk pemograman cukup
menggunakan koneksi USB type A to To type B. Sama seperti yang digunakan
pada USB printer.
- Arduino
Esplora. Rekomendasi bagi kamu yang mau membuat gadget sepeti Smartphone,
karena sudah dilengkapi dengan Joystick, button, dan sebagainya. Kamu
hanya perlu tambahkan LCD, untuk lebih mempercantik Esplora.
Figure
2.12 Arduino Esplora
ARDUINO
UNO
Arduino
adalah sebuah board mikrokontroller yang berbasis ATmega328. Arduino memiliki
14 pin input/output yang mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM, 6
analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB, jack power, kepala ICSP,
dan tombol reset. Arduino mampu men-support mikrokontroller; dapat dikoneksikan
dengan komputer menggunakan kabel USB.
Figure 2.13 Arduino UNO
Apakah
arduino? Arduino adalah merupakan sebuah board minimum system mikrokontroler
yang bersifat open source. Didalam rangkaian board arduino terdapat
mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang merupakan produk dari Atmel. Arduino
memiliki kelebihan tersendiri disbanding board mikrokontroler yang lain selain
bersifat open source, arduino juga mempunyai bahasa pemrogramanya sendiri yang
berupa bahasa C. Selain itu dalam board arduino sendiri sudah terdapat loader
yang berupa USB sehingga memudahkan kita ketika kita memprogram mikrokontroler
didalam arduino. Sedangkan pada kebanyakan board mikrokontroler yang lain yang
masih membutuhkan rangkaian loader terpisah untuk memasukkan program ketika
kita memprogram mikrokontroler. Port USB tersebut selain untuk loader ketika
memprogram, bisa juga difungsikan sebagai port komunikasi serial. Arduino
menyediakan 20 pin I/O, yang terdiri dari 6 pin input analog dan 14 pin digital
input/output. Untuk 6 pin analog sendiri bisa juga difungsikan sebagai output
digital jika diperlukan output digital tambahan selain 14 pin yang sudah
tersedia. Untuk mengubah pin analog menjadi digital cukup mengubah konfigurasi
pin pada program. Dalam board kita bisa lihat pin digital diberi keterangan
0-13, jadi untuk menggunakan pin analog menjadi output digital, pin analog yang
pada keterangan board 0-5 kita ubah menjadi pin 14-19. dengan kata lain pin
analog 0-5 berfungsi juga sebagi pin output digital 14-16. Sifat open source
arduino juga banyak memberikan keuntungan tersendiri untuk kita dalam
menggunakan board ini, karena dengan sifat open source komponen yang kita pakai
tidak hanya tergantung pada satu merek, namun memungkinkan kita bisa memakai
semua komponen yang ada dipasaran. Bahasa pemrograman arduino merupakan bahasa
C yang sudah disederhanakan syntax bahasa pemrogramannya sehingga mempermudah
kita dalam mempelajari dan mendalami mikrokontroller.
2.2.5 Tutorial Bahasa Pemrograman Arduino
Arduino menggunakan
pemrograman dengan bahasa C. Berikut ini adalah sedikit penjelasan yang ditujukan
kepada anda yang hanya mempunyai sedikit pengalaman pemrograman dan membutuhkan
penjelasan singkat mengenai karakter bahasa C dan software Arduino. Untuk
penjelasan yang lebih mendalam, web Arduino.cc adalah sumber yang lengkap.
Struktur
Setiap
program Arduino (biasa disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yang harus
ada.
- void
setup( ) { } o Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya
satu kali ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.
- void loop(
) { } o Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup)
selesai. Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi, dan
lagi secara terus menerus sampai catu daya (power) dilepaskan.
Syntax
Berikut
ini adalah elemen bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan.
- //(komentar
satu baris) Kadang diperlukan untuk memberi catatan pada diri sendiri apa
arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan dua buah garis
miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan diabaikan oleh
program.
- /*
*/(komentar banyak baris) Jika anda punya banyak catatan, maka hal itu
dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal yang
terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.
- { }(kurung
kurawal) Digunakan untuk mendefinisikan kapan blok program mulai dan
berakhir (digunakan juga pada fungsi dan pengulangan).
- ;(titik
koma) Setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma (jika ada
titik koma yang hilang maka program tidak akan bisa dijalankan).
Variabel
Sebuah
program secara garis besar dapat didefinisikan sebagai instruksi untuk
memindahkan angka dengan cara yang cerdas. Variabel inilah yang digunakan untuk
memindahkannya.
- int
(integer) Digunakan untuk menyimpan angka dalam 2 byte (16 bit). Tidak
mempunyai angka desimal dan menyimpan nilai dari -32,768 dan 32,767.
- long
(long) Digunakan ketika integer tidak mencukupi lagi. Memakai 4 byte (32
bit) dari memori (RAM) dan mempunyai rentang dari -2,147,483,648 dan
2,147,483,647.
- boolean
(boolean) Variabel sederhana yang digunakan untuk menyimpan nilai TRUE
(benar) atau FALSE (salah). Sangat berguna karena hanya menggunakan 1 bit
dari RAM.
- float
(float) Digunakan untuk angka desimal (floating point). Memakai 4 byte (32
bit) dari RAM dan mempunyai rentang dari -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.
- char
(character) Menyimpan 1 karakter menggunakan kode ASCII (misalnya ‘A’ =
65). Hanya memakai 1 byte (8 bit) dari RAM.
Operator Matematika
Operator
yang digunakan untuk memanipulasi angka (bekerja seperti matematika yang
sederhana)
- = Membuat
sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain (misalnya: x = 10 * 2, x
sekarang sama dengan 20)
- %
Menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka dengan angka yang lain
(misalnya: 12 % 10, ini akan menghasilkan angka 2)
- +
Penjumlahan
- -
Pengurangan
- *
Perkalian
- /
Pembagian
Operator Pembanding
Digunakan
untuk membandingkan nilai logika.
- == Sama
dengan (misalnya: 12 == 10 adalah FALSE (salah) atau 12 == 12 adalah TRUE
(benar))
- != Tidak
sama dengan (misalnya: 12 != 10 adalah TRUE (benar) atau 12 != 12 adalah
FALSE (salah))
- < Lebih
kecil dari (misalnya: 12 < 10 adalah FALSE (salah) atau 12 < 12 adalah
FALSE (salah) atau 12 < 14 adalah TRUE (benar))
- > Lebih
besar dari (misalnya: 12 > 10 adalah TRUE (benar) atau 12 > 12
adalah FALSE (salah) atau 12 > 14 adalah FALSE (salah))
Struktur Pengaturan
Program
sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan berikutnya, berikut
ini adalah elemen dasar pengaturan (banyak lagi yang lain dan bisa dicari di
internet).
- if..else,
dengan format seperti berikut ini:
if (kondisi) { }
else if (kondisi) { }
else { }
Dengan struktur seperti
diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam kurung kurawal jika
kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa apakah kondisi pada
else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan dijalankan.
2.
for, dengan format seperti berikut ini:
for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }
Digunakan bila anda ingin
melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal beberapa kali, ganti
#pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan. Melakukan penghitungan
ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–.
Digital
- pinMode(pin,
mode) Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin
yang akan digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang
bisa digunakan adalah INPUT atau OUTPUT.
- digitalWrite(pin,
value) Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat
dijadikan HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi
ground).
- digitalRead(pin)
Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan
kode ini untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi
5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).
Analog
Arduino adalah mesin
digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di dalam alam analog
(menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan digital.
- analogWrite(pin,
value) Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation)
yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati
(off) dengan sangat cepat sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya
keluaran analog. Value (nilai) pada format kode tersebut adalah angka
antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty cycle ~ 5V).
- analogRead(pin)
Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya.
Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5
volts).
2.3 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah
sebuah sistem kompuer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung
sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau
keduanya), dan perlengkapan input output. Dengan kata lain, mikrokontroler
adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara
kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh,
bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah
bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen,
artikel dan sebagainya, dan andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya.
Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat
membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan
mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan komputer didalam
chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, yang menekankan
efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut “pengendali
kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak memerlukan
komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat direduksi/diperkecil
dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara
automatis, seperti sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor,
peralatan rumah tangga, alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran,
biaya, dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan mendesain menggunakan
mikroprosesor memori, dan alat input output yang terpisah, kehadiran
mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk berbagai proses menjadi lebih
ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini maka :
• Sistem
elektronik akan menjadi lebih ringkas
•
Rancang bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
•
Pencarian gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat
sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada
beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi. Yang dimaksud dengan
sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat
digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan
berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal
mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama.
2.3.1 Sejarah Mikrokontroler
Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara
khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar
contoh, bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda
sudah bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku,
cerpen, artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal
sebaliknya. Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka
Anda dapat membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik
menggunakan mikrokontroler sesuai keinginan Anda. Mikrokontroler merupakan
komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik,
yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya bisa disebut
“pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya banyak
memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Mikrokonktroler
digunakan dalam produk dan alat yang dikendalikan secara automatis, seperti
sistem kontrol mesin, remote controls, mesin kantor, peralatan rumah tangga,
alat berat, dan mainan. Dengan mengurangi ukuran, biaya, dan konsumsi tenaga
dibandingkan dengan mendesain menggunakan mikroprosesor memori, dan alat input
output yang terpisah, kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik untuk
berbagai proses menjadi lebih ekonomis. Dengan penggunaan mikrokontroler ini
maka :
- Sistem
elektronik akan menjadi lebih ringkas
- Rancang
bangun sistem elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari
sistem adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi
- Pencarian
gangguan lebih mudah ditelusuri karena sistemnya yang kompak
Namun demikian tidak
sepenuhnya mikrokontroler bisa mereduksi komponen IC TTL dan CMOS yang
seringkali masih diperlukan untuk aplikasi kecepatan tinggi atau sekedar
menambah jumlah saluran masukan dan keluaran (I/O). Dengan kata lain,
mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah komputer karena
mikrokontroler sudah mengandung beberapa periferal yang langsung bisa
dimanfaatkan, misalnya port paralel, port serial, komparator, konversi digital
ke analog (DAC), konversi analog ke digital dan sebagainya hanya menggunakan
sistem minimum yang tidak rumit atau kompleks.
Agar
sebuah mikrokontroler dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan
komponen eksternal yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat
sistem minimal paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada
beberapa mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat
keras dan perangkat lunak, yaitu:
1.
Sistem minimal mikrokontroler
2.
Software pemrograman dan kompiler, serta downloader
Yang
dimaksud dengan sistem minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang
sudah dapat digunakan untuk menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler
tidakakan berarti bila hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem
minimal mikrokontroler AVR memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4
bagian, yaitu :
1.
Prosesor, yaitu mikrokontroler itu sendiri
2.
Rangkaian reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal
3.
Rangkaian clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU
4.
Rangkaian catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya
Pada
mikrokontroler jenis2 tertentu (AVR misalnya), poin2 pada no 2 ,3 sudah
tersedia didalam mikrokontroler tersebut dengan frekuensi yang sudah diseting
dari vendornya (biasanya 1MHz,2MHz,4MHz,8MHz), sehingga pengguna tidak perlu
memerlukan rangkaian tambahan, namun bila ingin merancang sistem dengan
spesifikasi tertentu (misal ingin komunikasi dengan PC atau handphone), maka
pengguna harus menggunakan rangkaian clock yang sesuai dengan karakteristik PC
atau HP tersebut, biasanya menggunakan kristal 11,0592 MHz, untuk menghasilkan
komunikasi yang sesuai dengan baud rate PC atau HP tersebut.
Mikrokontroler
pertama kali dikenalkan oleh Texas Instrument dengan seri TMS 1000 pada tahun
1974 yang merupakan mikrokontroler 4 bit pertama. Mikrokontroler ini mulai
dibuat sejak 1971. Merupakan mikrokomputer dalam sebuah chip, lengkap dengan
RAM dan ROM. Kemudian, pada tahun 1976 Intel mengeluarkan mikrokontroler yang
kelak menjadi populer dengan nama 8748 yang merupakan mikrokontroler 8 bit,
yang merupakan mikrokontroler dari keluarga MCS 48. Sekarang di pasaran banyak
sekali ditemui mikrokontroler mulai dari 8 bit sampai dengan 64 bit, sehingga
perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor sangat tipis. Masing2 vendor
mengeluarkan mikrokontroler dengan dilengkapi fasilitas2 yang cenderung
memudahkan user untuk merancang sebuah sistem dengan komponen luar yang relatif
lebih sedikit.
Saat
ini mikrokontroler yang banyak beredar dipasaran adalah mikrokontroler 8 bit
varian keluarga MCS51(CISC) yang dikeluarkan oleh Atmel dengan seri AT89Sxx,
dan mikrokontroler AVR yang merupakan mikrokontroler RISC dengan seri
ATMEGA8535 (walaupun varian dari mikrokontroler AVR sangatlah banyak, dengan
masing-masing memiliki fitur yang berbeda-beda). Dengan mikrokontroler tersebut
pengguna (pemula) sudah bisa membuat sebuah sistem untuk keperluan sehari-hari,
seperti pengendali peralatan rumah tangga jarak jauh yang menggunakan remote
control televisi, radio frekuensi, maupun menggunakan ponsel, membuat jam
digital, termometer digital dan sebagainya.
Kelebihan
utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung
sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas. Mikrokontroler
MCS51 ialah mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 4 KB Flash PEROM (Programmable and
Erasable Only Memory) yang dapat dihapus dan ditulisi sebanyak 1000 kali.
Mikrokontroler ini diproduksi dengan menggunakan teknologi high density
non-volatile memory. Flash PEROM on-chip tersebut memungkinkan memori program
untuk diprogram ulang dalam sistem (in-system programming) atau dengan
menggunakan programmer non-volatile memory konvensional. Kombinasi CPU 8 bit
serba guna dan Flash PEROM, menjadikan mikrokontroler MCS51 menjadi
microcomputer handal yang fleksibel.
Bentuk
Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin
Figure 2.14 Bentuk Fisik Mikrokontroler
Arsitektur
perangkat keras mikrokontroler MCS51 mempunyai 40 kaki, 32 kaki digunakan untuk
keperluan 4 buah port pararel. 1 port terdiri dari 8 kaki yang dapat di
hubungkan untuk interfacing ke pararel device, seperti ADC, sensor dan
sebagainya, atau dapat juga digunakan secara sendiri setiap bitnya untuk
interfacing single bit septerti switch, LED, dll. Karakteristik lainya dari
mikrokontroler MCS51 sebagai berikut :
- Low-power
- 32 jalur
masukan/keluaran yang dapat diprogram
- Dua timer
counter
- 16 bit RAM
128 byte
- Lima
interrupt
Tidak seperti sistem
komputer, yang mampu menanganiberbagai macam program aplikasi (misalnya
pengolah kata, pengolah angkadan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa
digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa
disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada
sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program
pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin
antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada
Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program
kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya
relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan
sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang
bersangkutan.
Kelebihan
Sistem Dengan Mikrokontroler
- Penggerak
pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan
berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi
sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini
mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana
parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak
perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak
syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil
untuk bahasa assembly tetap diwajarkan.
- Mikrokontroler
tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi
menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai
dengan kebutuhan sistem.
- Sistem
running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer
sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah
instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak
perintah.
- Pada
mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan
I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
- Harga
untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
2.3.2 Mengakses Mikrokontroler
Agar sebuah mikrokontroler
dapat berfungsi, maka mikrokontroler tersebut memerlukan komponen eksternal
yang kemudian disebut dengan sistem minimum. Untuk membuat sistem minimal
paling tidak dibutuhkan sistem clock dan reset, walaupun pada beberapa
mikrokontroler sudah menyediakan sistem clock internal, sehingga tanpa
rangkaian eksternal pun mikrokontroler sudah beroperasi.
Untuk
merancang sebuah sistem berbasis mikrokontroler, kita memerlukan perangkat
keras dan perangkat lunak, yaitu:
- Sistem
minimal mikrokontroler.
- Software
pemrograman dan kompiler, serta downloader.
Yang dimaksud dengan sistem
minimal adalah sebuah rangkaian mikrokontroler yang sudah dapat digunakan untuk
menjalankan sebuah aplikasi. Sebuah IC mikrokontroler tidakakan berarti bila
hanya berdiri sendiri. Pada dasarnya sebuah sistem minimal mikrokontroler AVR
memiliki prinsip yang sama, yang terdiri dari 4 bagian, yaitu :
- Prosesor,
yaitu mikrokontroler itu sendiri.
- Rangkaian
reset agar mikrokontroler dapat menjalankan program mulai dari awal.
- Rangkaian
clock, yang digunakan untuk memberi detak pada CPU.
- Rangkaian
catu daya, yang digunakan untuk memberi sumberdaya.
Sistem Polling dan
InterupsiPolling sebenarnya bukan suatu fitur , ini adalah sesuatau yang harus
dilakukan jika mikrokontroler yang dipilih tidak memiliki interupsi. Polling
adalah teknik perangkat lunak dimana kontroler secara terus menerus menanyakan
suatu perangkat jika membutuhkan servis.Perangkat membuat suatu tanda ketika
data siap untuk ditransfer ke kontroler, dimana kontroler akan melihat pool
berikutnya. Beberapa perangkat dapat dipolled dengan sukses, dengan kontroler
yang meloncat kepada rutin program yang lain, tergantung pada flag mana yang
telah diset.
Dasar
dari polling adalah setiap fungsi memakai tipe round-robin untuk menanyakan
ketika mereka dalam keadaan yang membutuhkan sebuah servis, kita dapat membuat
mereka (prosedure/fungsi) memanggil fungsi mereka sendiri ketika prosedure
tersebut membutuhkan penanganan lain. Ini disebut dengan “interupt”, ketika
perangkat menginterupsi eksekusi program utama. Prosesor lalu akan mengambil
waktu untuk keluar dari eksekusi program normal untuk menguji source interrupt
dan mengambil aksi tertentu. Setelah itu, eksekusi program normal dilanjutkan.
Sebuah servis interrupt dengan kata lain seperti sebuah sub-rutin, untuk
melakukan perintah lain yang sebelumnya tidak dijalankan sehingga dapat
diantisipasi oleh prosesor untuk menyesuaikan sebagian waktu, untuk
mengeksekusi perintah baru dan menghentikan program utama yang kemudian
dijalankan kembali jika tidak ada pemanggilan prosedur lain pada badan program.
Pemakaian
prioritas interupsi di atas memiliki beberapa peraturan yang tercantum dibawah
ini:
- Tidak ada
interupsi yang menginterupsi interupsi prioritas tinggi.
- Interupsi
prioritas tinggi boleh menginterupsi interupsi prioritas rendah.
- Interupsi
prioritas rendah boleh terjadi jika tidak ada interupsi lain yang sedang
dijalankan.
- Jika dua
interupsi terjadi pada waktu bersamaan, interupsi yang memiliki prioritas
lebih tinggi akan dikerjakan terlebih dahulu. Jika keduanya memiliki
prioritas sama, maka interupsi yang berada pada urutan polling akan
dikerjakan terlebih dahulu.
Mikrokontroler ATMEL secara
otomatis akan menguji apakah sebuah interupsi bias terjadi setelah setiap
instruksi dikerjakan. Pengecekan ini mengikuti suatu alur yang disebut dengan
Polling Sequence dengan urutan:
- Interupsi
Eksternal 0
- Interupsi
Timer 0
- Interupsi
Eksternal 1
- Interupsi
Timer 1
- Interupsi
serial
Ini berarti jika sebuah
interupsi serial terjadi pada waktu bersamaan dengan interupsi eksternal 0,
maka interupsi eksternal 0 akan dikerjakan terlebih dahulu dan interupsi serial
baru akan dikerjakan setelah pengerjaan rutin interupsi eksternal 0 selesai
dilakukan.
2.3.3 Fitur AVR ATMega328
ATMega328 adalah
mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC (Reduce
Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat
dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer). Mikrokontroller
ini memiliki beberapa fitur antara lain :
- 130 macam
instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.
- 32 x 8-bit
register serba guna.
- Kecepatan
mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.
- 32 KB
Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB
dari flash memori sebagai bootloader.
- Memiliki
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) sebesar 1KB
sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat
menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.
- Memiliki
SRAM (Static Random Access Memory) sebesar 2KB.
- Memiliki
pin I/O digital sebanyak 14 pin 6 diantaranya PWM (Pulse Width Modulation)
output.
- Master /
Slave SPI Serial interface.
Mikrokontroller ATmega 328
memiliki arsitektur Harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan
memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan parallelism. Instruksi
– instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur tunggal, dimana
pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari
memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat
dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. 32 x 8-bit register serba guna
digunakan untuk mendukung operasi pada ALU ( Arithmatic Logic unit ) yang dapat
dilakukan dalam satu siklus. 6 dari register serbaguna ini dapat digunakan
sebagai 3 buah register pointer 16-bit pada mode pengalamatan tidak langsung
untuk mengambil data pada ruang memori data. Ketiga register pointer 16-bit ini
disebut dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28
dan R29 ), dan register Z ( gabungan R30 dan R31 ). Hampir semua instruksi AVR
memiliki format 16-bit. Setiap alamat memori program terdiri dari instruksi
16-bit atau 32-bit. Selain register serba guna di atas, terdapat register lain
yang terpetakan dengan teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa
register ini digunakan untuk fungsi khusus antara lain sebagai register control
Timer/ Counter, Interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM, dan fungsi I/O lainnya.
Register – register ini menempati memori pada alamat 0x20h – 0x5Fh. Berikut ini
adalah tampilan architecture ATmega 328 :
Figure 2.15 Architecture ATmega328
2.4 Resistor
Resistor adalah komponen
dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon . Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari
suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Tipe
resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga di kiri dan
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode warna untuk
memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan
Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh
EIA (Electronic Industries Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel
berikut. Waktu penulis masuk pendaftaran kuliah elektro, ada satu test yang
harus dipenuhi yaitu diharuskan tidak buta warna. Belakangan baru diketahui
bahwa mahasiswa elektro wajib untuk bisa membaca warna gelang resistor (barangkali).
Figure 2.16 Resistor
Resistansi
dibaca dari warna gelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna
coklat, merah, emas atau perak. Biasanya warna gelang toleransi ini berada pada
badan resistor yang paling pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol,
sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam. Dengan demikian
pemakai sudah langsung mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut.
Kalau anda telah bisa menentukan mana gelang yang pertama selanjutnya adalah
membaca nilai resistansinya. Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya
sesuai dengan besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10%
atau 20% memiliki 3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor
dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk
gelang toleransi). Gelang pertama dan seterusnya berturut-turut menunjukkan
besar nilai satuan, dan gelang terakhir adalah faktor pengalinya. Misalnya
resistor dengan gelang kuning, violet, merah dan emas. Gelang berwarna emas
adalah gelang toleransi. Dengan demikian urutan warna gelang resitor ini
adalah, gelang pertama berwarna kuning, gelang kedua berwana violet dan gelang
ke tiga berwarna merah. Gelang ke empat tentu saja yang berwarna emas dan ini
adalah gelang toleransi. Dari tabel-1 diketahui jika gelang toleransi berwarna
emas, berarti resitor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansisnya dihitung
sesuai dengan urutan warnanya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai
satuan dari resistor ini. Karena resitor ini resistor 5% (yang biasanya
memiliki tiga gelang selain gelang toleransi), maka nilai satuannya ditentukan
oleh gelang pertama dan gelang kedua. Masih dari tabel-1 diketahui gelang
kuning nilainya = 4 dan gelang violet nilainya = 7. Jadi gelang pertama dan
kedua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya adalah 47. Gelang
ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna gelangnya merah berarti faktor
pengalinya adalah 100. Sehingga dengan ini diketahui nilai resistansi resistor
tersebut adalah nilai satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4.7K Ohm dan
toleransinya adalah 5%. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih
resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya.
Karena resistor bekerja dengan dialiriarus listrik, maka akan terjadi disipasi
daya berupa panas sebesar W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor
bisa menunjukkan semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut.
Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt. Resistor
yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt umumnya berbentuk kubik memanjang
persegi empat berwarna putih, namun ada juga yang berbentuk silinder. Tetapi
biasanya untuk resistor ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsung
dibadannya, misalnya 100W5W.
2.5 Kapasitor
Kondensator atau sering
disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di
dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama
Michael Faraday. Kondensator juga dikenal sebagai "kapasitor", namun
kata "kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama disebut
oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari bahasa Itali
condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan
listrik yang tinggi dibanding komponen lainnya. Kebanyakan bahasa dan negara
yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada perkataan bahasa
Italia "condensatore", bahasa Perancis condensateur, Indonesia dan
Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.
2.5.1 Prinsip dasar dan spesifikasi elektriknya
Kapasitor adalah komponen
elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas
dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya
dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang
satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan
sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini
"tersimpan" selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di
alam bebas, phenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya
muatan-muatan positif dan negatif di awan.
Figure 2.17 Kapasitor
2.5.2 Kapasitansi
Kapasitansi didefenisikan
sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat menampung muatan elektron.
Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x 1018 elektron.
Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki kapasitansi
sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan elektron
sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q =
CV …………….(1)
Q =
muatan elektron dalam C (coulombs)
C =
nilai kapasitansi dalam F (farads)
V =
besar tegangan dalam V (volt)
Dalam
praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area
plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t) ...(2) Berikut adalah tabel contoh konstanta (k)
dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.
Figure 2.18 Konstanta bahan dielektrik
sederhana
Untuk
rangkain elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali. Umumnya
kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9 F) dan pF
(10-12 F). Konversi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaca besaran
sebuah kapasitor. Misalnya 0.047uF dapat juga dibaca sebagai 47nF, atau contoh
lain 0.1nF sama dengan 100p.
2.6 Transistor
Pengertian
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki
elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar).
Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching),
stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Selain itu, transistor juga dapat digunakan sebagai kran listrik sehingga dapat
mengalirkan listrik dengan sangat akurat dan sumber listriknya. Transistor
sebenarnya berasal dari kata “transfer” yang berarti pemindahan dan “resistor”
yang berarti penghambat. Dari kedua kata tersebut dapat kita simpulkan,
pengertian Transistor adalah pemindahan atau peralihan bahan setengah
penghantar menjadi suhu tertentu. Transistor pertama kali ditemukan pada tahun
1948 oleh William Shockley, John Barden dan W.H, Brattain. Tetapi, komponen ini
mulai digunakan pada tahun 1958. Jenis Transistor terbagi menjadi 2, yaitu
transistor tipe P-N-P dan transistor N-P-N.
Figure 2.19 Transistor
2.6.1 Cara Kerja Transistor
Hampir sama
dengan resistor yang mempunyai tipe dasar modern. Tipe dasar modern
terbagi menjadi 2, yaitu Bipolar Junction Transistor atau biasa di singkat BJT
dan Field Effect Transistor atau FET. BJT dapat bekerja bedasarkan arus inputnya,
sedangkan FET bekerja berdasarkan tegangan inputnya. Dalam dunia elektronika
modern, transistor merupakan komponen yang sangat penting terutama dalam
rangkaian analog karena fungsinya sebagai penguat. Rangkaian analog terdiri
dari pengeras suara, sumber listrik stabil dan penguat sinyal radio. Tidak
hanya rangkaian analog, di dalam rangkaian digital juga terdapat transistor
yang digunakan sebagai saklar dengan kecepatan tinggi. Beberapa transistor juga
dapat di rangkai sehingga berfungsi sebagai logic gate.
2.6.2 Jenis-jenis transistor
Transistor mempunyai 3
jenis yaitu :
1.
Uni Junktion Transistor (UJT)
Figure 2.20 Uni Junktion Transistor
Uni
Junktion Transistor (UJT) adalah transistor yang mempunyai satu kaki
emitor dan dua basis. Kegunaan transistor ini adalah terutama untuk switch
elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N dan UJT Kanal P.
2.
Field Effect Transistor (FET)
Figure 2.21 Field Effect Transistor
Beberapa
Kelebihan FET dibandingkan dengan transistor biasa ialah antara lain
penguatannya yang besar, serta desah yang rendah. Karena harga FET yang lebih
tinggi dari transistor, maka hanya digunakan pada bagian-bagian yang memang
memerlukan. Bentuk fisik FET ada berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Jenis
FET ada dua yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat pula macam FET
ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
3.
MOSFET
Figure 2.22 Bentuk Fisik Mosfet
Bentuk Fisik Mosfet
MOSFET (Metal
Oxide Semiconductor FET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu
Source dan satu atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat
tinggi. Mengingat harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian
bagian yang benar-benar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF
amplifier pada receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah
yang rendah.
Figure 2.23 Simbol Mosfet
Simbol Mosfet
Dalam
pengemasan dan perakitan dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa
komponen ini tidak tahan terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas
timah, pematriannya menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian
MOSFET. Seperti halnya pada FET, terdapat dua macam MOSFET ialah Kanal P dan
Kanal N.
2.6.3 Fungsi Transistor
Sangat berpengaruh besar di
dalam kinerja rangkaian elektronika. Karena di dalam sirkuit elektronik,
komponen transistor berfungsi sebagai jangkar rangkaian. Transistor adalah
komponen semi konduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (B),
Colector (C) dan Emitor (E). Dengan adanya 3 kaki elektroda tersebut, tegangan
atau arus yang mengalir pada satu kaki akan mengatur arus yang lebih besar
untuk melalui 2 terminal lainnya.
- Sebagai
penguat amplifier.
- Sebagai
pemutus dan penyambung (switching).
- Sebagai
pengatur stabilitas tegangan.
- Sebagai
peratas arus.
- Dapat
menahan sebagian arus yang mengalir.
- Menguatkan
arus dalam rangkaian.
- Sebagai
pembangkit frekuensi rendah ataupun tinggi.
Jika dilihat dari susuan
semi konduktor, Transistor dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yaitu Transistor
PNP dan Transistor NPN. Untuk dapat membedakan kedua jenis tersebut, dapat kita
lihat dari bentuk arah panah yang terdapat pada kaki emitornya. Pada transistor
PNP arah panah akan mengarah ke dalam, sedangkan pada transistor NPN arah
panahnya akan mengarah ke luar. Saat ini transistor telah mengalami banyak
perkembangan, karena sekarang ini transistor sudah dapat kita gunakan sebagai
memory dan dapat memproses sebuah getaran listrik dalam dunia prosesor
komputer. Dengan berkembangnya fungsi transistor, bentuk dari transistor juga
telah banyak mengalami perubahan. Salah satunya telah berhasil diciptakan transistor
dengan ukuran super kecil yang hanya dalam ukuran nano mikron (transistor yang
sudah dikemas di dalam prosesor komputer). Karena bentuk jelajah tegangan kerja
dan frekuensi yang sangat besar dan lebar, tidak heran komponen ini banyak
digunakan didalam rangkaian elektornika. Contohnya adalah transistor pada
rangkaian analog yang digunakan sebagai amplifier, switch, stabilitas tegangan
dan lain sebagainya. Tidak hanya di rangkaian analog, pada rangkaian digital
juga terdapat transistor yang berfungsi sebagai saklar karena memiliki
kecepatan tinggi dan dapat memproses data dengan sangat akurat.
2.7 IC (Integrated Circuit)
IC atau integrated circuit
adalah salah satu komponen elektronika aktif yang merupakan gabungan dari
ratusan bahkan ribuan komponen elektronika seperti transistor, resistor, dioda,
dan juga kapasitor. Jadi dalam komponen ini tersimpan berbagai jenis komponen
tersebut dalam bentuk yang lebih compact. Dalam IC, komponen-komponen seperti
transistor, resistor, dioda, dan juga kapasitor tersebut diintegrasikan menjadi
satu kesatuan rangkaian dalam kemasan yang lebih kecil. Mayoritas IC dibuat
dengan menggunakan bahan semikonduktor berupa silicon. Dalam bahasa Indonesia,
komponen IC juga kerap disebut dengan nama sirkuit terpadu. Perlu diketahui
bahwa komponen IC sangat bermacam-macam dan memiliki fungsi yang berbeda-beda
satu sama lain. Bentuk IC pun juga sangat bermacam-macam, mulai dari yang mirip
transistor, single in line, dual line, sampai dengan persegi seperti prosesor
komputer. Selain itu IC juga bisa diklasifikasikan menjadi beberapa bagian
lagi. IC dapat dibedakan menjadi 2, yakni IC monolitik dan juga IC hybrid. IC
monolitik adalah jenis IC yang berdiri sendiri mengatur satu blok rangkaian
tanpa bergabung dengan IC lainnya. Sedangkan IC hybrid adalah jenis IC yang
terdiri dari beberapa IC yang bergabung menjadi satu dalam sebuah blok PCB.
Figure 2.24 Integrated Circuit
2.7.1 Aplikasi dan Fungsi IC (Integrated Circuit)
Seperti yang telah dikatakan
tadi bahwa fungsi dari komponen IC sangatlah bermacam-macam tergantung komponen
penyusunnya. Namun jika dilihat dari fungsinya, IC dapat diklasifikasikan
menjadi 2 jenis, yakni IC linier dan IC digital. Berikut adalah beberapa fungsi
dari IC linier dan IC digital. Berdasarkan Aplikasi dan Fungsinya, IC
(Integrated Circuit) dapat dibedakan menjadi IC Linear, IC Digital dan juga
gabungan dari keduanya.
IC
Linear
IC
Linear atau disebut juga dengan IC Analog adalah IC yang pada umumnya berfungsi
sebagai :
- Penguat
Daya (Power Amplifier)
- Penguat
Sinyal (Signal Amplifier)
- Penguat
Operasional (Operational Amplifier / Op Amp)
- Penguat
Sinyal Mikro (Microwave Amplifier)
- Penguat RF
dan IF (RF and IF Amplifier)
- Voltage
Comparator
- Multiplier
- Penerima
Frekuensi Radio (Radio Receiver)
- Regulator
Tegangan (Voltage Regulator)
IC Digital
IC
Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam
kode binary dilambangkan dengan “1” dan “0”. IC Digital pada umumnya berfungsi
sebagai :
- Flip-flop
- Gerbang
Logika (Logic Gates)
- Timer
- Counter
- Multiplexer
- Calculator
- Memory
- Clock
- Microprocessor
(Mikroprosesor)
- Microcontroller
Hal yang perlu dingat bahwa
IC (Integrated circuit) merupakan Komponen Elektronika Aktif yang sensitif
terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi, diperlukan penanganan
khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.
2.7.2 Kelebihan dan Keterbatasan IC (Integrated
Circuit)
Integrated Circuit
(IC) atau Sirkuit Terpadu merupakan Komponen penting dalam setiap
Peralatan Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada
Zaman sekarang, peralatan Elektronika yang canggih seperti Handphone,
Komputer, Audio/Video Player, Televisi, Kamera Digital, Konsol Game dan Tablet
PC sudah tidak lepas dari penggunaan IC (Integrated Circuit) sebagai
Komponen Utamanya. Meskipun memiliki banyak kelebihan dan memegang peranan yang
sangat penting dalam perkembangan Teknologi dan industri
Elektronika, Integrated Circuit atau IC juga memiliki berbagai
keterbatasan ataupun kelemahan yang tentunya memerlukan Komponen Elektronika
lainnya sebagai pendukung agar Rangkaian yang dirancang tersebut memenuhi
kebutuhan dan fungsi yang diinginkan. Sebagai salah satu contohnya, Integrated
Circuit (IC) merupakan komponen Elektronika yang hanya dapat
beroperasi di tegangan yang rendah (misalnya 5V ataupun 12V). Oleh karena itu,
jika sumber tegangannya lebih tinggi daripada yang ditentukan, maka diperlukan
Adaptor ataupun rangkaian khusus untuk menurunkan tegangan dan arus listriknya.
Pada umumnya, kita dapat menemukan Adaptor sebagai penurun tegangan pada Laptop
ataupun Handphone, Power supply yang mengkonversikan tegangan 220V agar dapat
menyediakan sumber tegangan 5V untuk Motherboard dan Processor Komputer.
Disamping itu, kita juga dapat menemukan banyak komponen Elektronika pendukung
lainnya disekitar Komponen IC (Integrated Circuit) yang salah satu fungsinya
adalah untuk memberikan sumber tegangan dan arus yang cocok untuk
mengoperasikan IC. Berikut ini adalah beberapa Kelebihan dan keterbatasan
Integrated Circuit atau IC :
Keunggulan
/ kelebihan IC (Integrated Circuit)
- Berukuran
Kecil.
- Lebih
Ringan.
- Harga
lebih murah karena dapat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan
serentak dalam 1 (satu) wafer.
- Lebih
handal karena tidak memerlukan hubungan solder dan interkoneksi yang
sangat sedikit di dalam Internal komponen IC.
- Mengkonsumsi
daya listrik yang lebih kecil, hal ini dikarenakan ukuran IC yang kecil
sehingga pemakaian daya listrik pun lebih kecil.
- Lebih
mudah diganti dan troubleshooting (perbaikan) jika terjadi kerusakan pada
rangkaian Elektronika.
- Cocok
untuk operasi sinyal rendah.
- Dapat
melakukan fungsi yang lebih kompleks dan rumit.
Kelemahan / Keterbatasan IC
(Integrated Circuit)
- Tidak
dapat menghasilkan daya yang tinggi.
- Hanya
dapat beroperasi di tegangan rendah.
- Memerlukan
penanganan yang lebih hati-hati, IC tidak tahan terhadap penanganan yang
kasar serta sangat sensitif dengan Electrostatic Discharge (ESD).
- Tidak
tahan terhadap Suhu yang tinggi. Oleh karena itu, memerlukan ventilasi
ataupun kipas dan Heatsink untuk membantu menurunkan suhu di sekitar IC.
- Tidak
tahan terhadap tegangan tinggi yang berlebihan (Toleransi Tegangan sangat
kecil dan terbatas) karena dapat merusak komponen internal IC. Untuk
mengetahui Karakteristik ataupun tegangan IC yang cocok, diperlukan
Datasheet dari Produsen IC dalam merancang (design) Rangkaian Elektronika.
- Memerlukan
koneksi luar ke komponen Induktor dan Transformator (Trafo)
untuk melakukan fungsi-fungsi yang berkaitan dengan Induksi dan
Elektromagnetik. Hal ini dikarenakan Teknologi IC saat ini belum
memungkinkan untuk meng-integrasi-kan Induktor dan Transformator ke dalam
Internal IC.
- Memerlukan
koneksi luar ke komponen Kapasitor untuk nilai kapasitansi yang
lebih dari 30pF.
2.8 Analog Thumb
Tongkat analog yang
kadang-kadang disebut tongkat kontrol , joystick , atau thumbstick adalah
perangkat input untuk controller ( sering permainan pengendali ) yang digunakan
untuk masukan dua dimensi .Tongkat analog adalah variasi dari joystick , yang
terdiri dari sebuah tonjolan dari pengendali, berdasarkan posisi ini tonjolan
dalam kaitannya dengan pusat baku posisi . Sementara tunggal tongkat
mengandalkan digital sambungan listrik untuk gerakan ( menggunakan digital lama
internal kontak listrik , turun , kiri dan kanan ) , tongkat menggunakan analog
kegiatan berjalan melalui potentiometers listrik terus menerus.
Table 2.1 Analog Thumb
2.9 Pushbutton
Push button switch (saklar
tombol tekan) adalah perangkat / saklar sederhana yang berfungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik dengan sistem kerja tekan
unlock (tidak mengunci). Sistem kerja unlock disini berarti saklar akan bekerja
sebagai device penghubung atau pemutus aliran arus listrik saat tombol ditekan,
dan saat tombol tidak ditekan (dilepas), maka saklar akan kembali pada kondisi
normal.
Figure 2.25 PushButton
Sebagai
device penghubung atau pemutus, push button switch hanya memiliki 2 kondisi,
yaitu On dan Off (1 dan 0). Istilah On dan Off ini menjadi sangat penting
karena semua perangkat listrik yang memerlukan sumber energi listrik pasti
membutuhkan kondisi On dan Off. Karena sistem kerjanya yang unlock dan langsung
berhubungan dengan operator, push button switch menjadi device paling utama
yang biasa digunakan untuk memulai dan mengakhiri kerja mesin di industri.
Secanggih apapun sebuah mesin bisa dipastikan sistem kerjanya tidak terlepas
dari keberadaan sebuah saklar seperti push button switch atau perangkat lain
yang sejenis yang bekerja mengatur pengkondisian On dan Off.
Figure 2.26 Prinsip kerja PushButton Switch
Berdasarkan
fungsi kerjanya yang menghubungkan dan memutuskan, push button switch mempunyai
2 tipe kontak yaitu NC (Normally Close) dan NO (Normally Open).
- NO
(Normally Open), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya
terbuka (aliran arus listrik tidak mengalir). Dan ketika tombol saklar
ditekan, kontak yang NO ini akan menjadi menutup (Close) dan mengalirkan
atau menghubungkan arus listrik. Kontak NO digunakan sebagai penghubung
atau menyalakan sistem circuit (Push Button ON).
- NC
(Normally Close), merupakan kontak terminal dimana kondisi normalnya
tertutup (mengalirkan arus litrik). Dan ketika tombol saklar push button
ditekan, kontak NC ini akan menjadi membuka (Open), sehingga memutus
aliran arus listrik. Kontak NC digunakan sebagai pemutus atau mematikan
sistem circuit (Push Button Off).
2.10 Speaker
Kita dapat mendengarkan
musik radio, mendengarkan suara dari drama televisi ataupun suara dari lawan
bicara kita di ponsel, semua ini karena adanya komponen Elektronika yang
bernama Loudspeaker yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan Pengeras Suara.
Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang
dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat
didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada
Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Figure 2.27 Speaker
2.10.1 Prinsip Kerja Speaker
Figure
2.28 Prinsip kerja Speaker
Pada
gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari
beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan
juga Kerangka Speaker.
Dalam
rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker
memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut
dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan
Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil
adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker
yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan
menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan
“tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran
yang maju dan mundur pada Cone Speaker.
Cone
adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya
Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara
yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
Suspension
yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya
setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang
Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension
sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
2.10.2 Jenis-jenis Speaker
Berdasarkan Frekuensi yang
dihasilkan, Speaker dapat dibagi menjadi :
- Speaker
Tweeter, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Tinggi (sekitar 2kHz –
20kHz)
- Speaker
Mid-range, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Menengah (sekitar
300Hz – 5kHz)
- Speaker
Woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi Rendah (sekitar 40Hz –
1kHz)
- Speaker
Sub-woofer, yaitu speaker yang menghasilkan Frekuensi sangat rendah yaitu
sekitar 20Hz – 200Hz.
- Speaker
Full Range, yaitu speaker yang dapat menghasilkan Frekuensi Rendah hingga
Frekuensi Tinggi.
Berdasarkan Fungsi dan
bentuknya, Speaker juga dapat dibedakan menjadi :
- Speaker
Corong
- Speaker
Hi-fi
- Speaker
Handphone
- Headphone
- Earphone
- Speaker
Televisi
- Speaker
Sound System (Home Theater)
- Speaker
Laptop
2.10.3 Pengertian Speaker Aktif dan Speaker Pasif
Speaker yang digunakan
untuk Sound System Entertainment pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2
kategori, yaitu Speaker Pasif dan Speaker Aktif. Berikut ini adalah penjelasan
singkat mengenai kedua jenis Speaker ini.
- Speaker
Pasif (Passive Speaker) Speaker Pasif adalah Speaker yang tidak memiliki
Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Jadi Speaker Pasif memerlukan
Amplifier tambahan untuk dapat menggerakannya. Level sinyal harus
dikuatkan terlebih dahulu agar dapat menggerakan Speaker Pasif. Sebagian
besar Speaker yang kita temui adalah Speaker Pasif.
- Speaker
Aktif (Active Speaker) Speaker Aktif adalah Speaker yang memiliki
Amplifier (penguat suara) di dalamnya. Speaker Aktif memerlukan kabel
listrik tambahan untuk menghidupkan Amplifier yang terdapat didalamnya.
2.11 Lithium Ion Battery
Baterai ion litium (biasa
disebut Baterai Li-ion atau LIB) adalah salah satu anggota keluarga baterai isi
ulang (rechargable battery). Di dalam baterai ini, ion litium bergerak dari
elektroda negatif ke elektroda positif saat dilepaskan, dan kembali saat diisi
ulang. Baterai Li-ion memakai senyawa litium interkalasi sebagai bahan
elektrodanya, berbeda dengan litium metalik yang dipakai di baterai litium
non-isi ulang.
Baterai
ion litium umumnya dijumpai pada barang-barang elektronik konsumen. Baterai ini
merupakan jenis baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan
elektronik portabel, karena memiliki salah satu kepadatan energi terbaik, tanpa
efek memori, dan mengalami kehilangan isi yang lambat saat tidak digunakan.
Selain digunakan pada peralatan elektronik konsumen, LIB juga sering digunakan
oleh industri militer, kendaraan listrik, dan dirgantara.[6] Sejumlah
penelitian berusaha memperbaiki teknologi LIB tradisional, berfokus pada
kepadatan energi, daya tahan, biaya, dan keselamatan intrinsik.
Karakteristik
kimiawi, kinerja, biaya, dan keselamatan jenis-jenis LIB cenderung bervariasi.
Barang elektronik genggam biasanya memakai LIB berbasis litium kobalt oksida
(LCO) yang memiliki kepadatan energi tinggi, namun juga memiliki bahaya
keselamatan yang cukup terkenal, terutama ketika rusak. Litium besi fosfat
(LFP), litium mangan oksida (LMO), dan litium nikel mangan kobalt oksida (NMC)
memiliki kepadatan energi yang lebih rendah, tetapi hidup lebih lama dan
keselamatannya lebih kuat. Bahan kimia ini banyak dipakai oleh peralatan
listrik, perlengkapan medis, dan lain-lain. NMC adalah pesaing utama di
industri otomotif. Litium nikel kobalt alumunium oksida (NCA) dan litium
titanat (LTO) adalah desain khusus yang ditujukan pada kegunaan-kegunaan
tertentu.
Figure 2.29 Lithium Ion Battery
2.12 Dioda
Dioda adalah komponen
aktif semikonduktor yang terdiri dari persambungan (junction) P-N.Sifat
dioda yaitu dapat menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat
arus pada tegangan balik. Dioda berasal dari pendekatan kata dua elektroda
yaitu anoda dan katoda. Dioda semikonduktor hanya melewatkan arus
searah saja (forward), sehingga banyak digunakan sebagai komponen penyearah
arus. Secara sederhana sebuah dioda bisa kita asumsikan sebuah katup, dimana
katup tersebut akan terbuka manakala air yang mengalir dari belakang katup
menuju kedepan, sedangkan katup akan menutup oleh dorongan aliran air dari
depan katup.
Figure 2.30 Dioda
2.12.1 SIMBOL UMUM DIODA
Figure
2.31 Simbol umum Dioda
Dioda
disimbolkan dengan gambar anak panah yang pada ujungnya terdapat garis yang
melintang. Simbol tersebut sebenarnya adalah sebagai perwakilan dari cara kerja
dioda itu sendiri. Pada pangkal anak panah disebut juga sebagai anoda (kaki
positif = P) dan pada ujung anak panah disebut sebagai katoda (kaki negative =
N).
2.12.2 FUNGSI DIODA
- Sebagai
penyearah, untuk dioda bridge
- Sebagai
penstabil tegangan (voltage regulator), untuk dioda zener
- Pengaman /
sekering
- Sebagai
rangkaian clipper, yaitu untuk memangkas / membuang level sinyal yang ada
di atas atau di bawah level tegangan tertentu.
- Sebagai
rangkaian clamper, yaitu untuk menambahkan komponen DC kepada suatu sinyal
AC
- Sebagai
pengganda tegangan.
- Sebagai
indikator, untuk LED (light emiting diode)
- Sebagai
sensor panas, contoh aplikasi pada rangkaian power amplifier
- Sebagai
sensor cahaya, untuk dioda photo
- Sebagai
rangkaian VCO (voltage controlled oscilator), untuk dioda varactor
2.12.3 Jenis Dioda
Figure
2.32 Simbol Jenis Dioda
1.
Dioda Standar
Figure 2.33 Dioda Standar
Dioda
jenis ini ada dua macam yaitu silikon dan germanium. Dioda silikon mempunyai
tegangan maju 0.6 V sedangkan dioda germanium 0.3 V. Dioda jenis ini mempunyai
beberapa batasan tertentu tergantung spesifikasi. Batasan batasan itu seperti
batasan tegangan reverse, frekuensi, arus, dan suhu. Tegangan maju dari dioda
akan turun 0.025 V setiap kenaikan 1 derajat dari suhu normal. Sesuai
karakteristiknya dioda ini bisa dipakai untuk fungsi-fungsi sebagai berikut :
1.
Penyearah sinyal AC
2.
Pemotong level
3.
Sensor suhu
4.
Penurun tegangan
5.
Pengaman polaritas terbalik pada DC input
Contoh
dioda jenis ini adalah 1N400x (1A), 1N5392 (1.5A), dan 1N4148 (500mA)
2.
LED (light emiting diode)
Figure 2.34 Light Emiting Diode
Dioda
jenis ini mempunyai lapisan fosfor yang bisa memancarkan cahaya saat diberi
polaritas pada kedua kutubnya. LED mempunyai batasan arus maksimal yang
mengalir melaluinya. Diatas nilai tersebut dipastikan umur led tidak lama.
Jenis led ditentukan oleh cahaya yang dipancarkan. Seperti led merah, hijau,
biru, kuning, oranye, infra merah dan laser diode. Selain sebagai indikator
beberapa LED mempunyai fungsi khusus seperti LED inframerah yang dipakai untuk
transmisi pada sistem remote control dan opto sensor juga laser diode yang
dipakai untuk optical pick-up pada sistem CD. Dioda jenis ini dibias maju
(forward).
3.
Dioda Zener
Figure 2.35 Dioda Zener
Fungsi
dari dioda zener adalah sebagai penstabil tegangan. Selain itu dioda zener juga
dapat dipakai sebagai pembatas tegangan pada level tertentu untuk keamanan
rangkaian. Karena kemampuan arusnya yang kecil maka pada penggunaan dioda zener
sebagai penstabil tegangan untuk arus besar diperlukan sebuah buffer arus.
Dioda zener dibias mundur (reverse).
4.
Dioda Photo
Figure 2.36 Dioda Photo
Dioda
photo merupakan jenis komponen peka cahaya. Dioda ini akan menghantar jika ada
cahaya yang mauk dengan intensitas tertentu. aplikasi dioda photo banyak pada
sistem sensor cahaya (optical). Contoh : pada optocoupler dan optical pick-up
pada sistem CD. Dioda photo dibias maju (forward).
5.
Dioda Varactor
Figure 2.37 Dioda Varactor
Kelebihan
dari dioda ini adalah mampu menghasilkan nilai kapasitansi tertentu sesuai
dengan besar tegangan yang diberikan kepadanya. Dengan dioda ini maka sistem
penalaan digital pada sistem transmisi frekuensi tinggi mengalami kemajuan
pesat, seperti pada radio dan televisi. Contoh sistem penalaan dengan dioda ini
adalah dengan sistem PLL (Phase lock loop), yaitu mengoreksi oscilator dengan
membaca penyimpangan frekuensinya untuk kemudian diolah menjadi tegangan
koreksi untuk oscilator. Dioda varactor dibias reverse.
2.12.4 KARAKTERISTIK DIODA
1. Bias Maju Dioda
Figure 2.38 Dioda bias maju
Adalah
cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Jika anoda dihubungkan dengan
kutub positif batere, dan katoda dihubungkan dengan kutub negative batere, maka
keadaan diode ini disebut bias maju (forward bias). Aliran arus dari anoda
menuju katoda, dan aksinya sama dengan rangkaian tertutup. Pada kondisi bias
ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang diberikan ke
diode dan akan selalu positif.
2.
Bias Mundur Dioda
Figure 2.39 Dioada bias mundur
Sebaliknya
bila anoda diberi tegangan negative dan katoda diberi tegangan positif, arus
yang mengalir jauh lebih kecil dari pada kondisi bias maju. Bias ini dinamakan
bias mundur (reverse bias) pada arus maju diperlakukan baterai tegangan yang
diberikan dengan tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan yang cukup
significant.
Sebagai
karakteristik dioda, pada saat reverse, nilai tahanan diode tersebut relative
sangat besar dan diode ini tidak dapat menghantarkan arus listrik. Nilai-nilai
yang didapat, baik arus maupun tegangan tidak boleh dilampaui karena akan
mengkibatkan rusaknya dioda.
2.13 Graphic LCD
Display elektronik adalah
salah satu komponen elektronika yang berfungsi sebagai tampilan suatu data,
baik karakter, huruf ataupun grafik. LCD (Liquid Cristal Display) adalah salah
satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS logic yang
bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya yang ada di
sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-lit. LCD
(Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk
karakter, huruf, angka ataupun grafik.
2.13.1 Material LCD (Liquid Cristal Display)
LCD adalah lapisan dari
campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium
oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan elektroda pada kaca
belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul
organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen.
Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya
horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang
dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri
dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan.
Figure 2.40 Bentuk Liquid Cristal Display
2.13.2 Pengendali / Kontroler LCD (Liquid Cristal
Display)
Dalam modul LCD (Liquid
Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali
tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller pada suatu LCD
(Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang
digunakan microcontroler internal LCD adalah :
- DDRAM
(Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang
akan ditampilkan berada.
- CGRAM
(Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat
diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
- CGROM
(Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk
menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan karakter
dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD
(Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya
sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada
dalam CGROM.
Register control yang
terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah.
- Register
perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari mikrokontroler
ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses penulisan data atau
tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display) dapat dibaca pada
saat pembacaan data.
- Register
data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau keDDRAM.
Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut keDDRAM sesuai
dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
Pin, kaki atau jalur input
dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah :
- Pin data
adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan
menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data
dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.
- Pin RS
(Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis
data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang
masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.
- Pin R/W
(Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data,
sedangkan high baca data.
- Pin E
(Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
- Pin VLCD
berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan
dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground,
sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
2.14 Game Design
2.14.1 Karakter Retro Snake Arduino
- Bentuk
Berikut ini adalah tampilan
dari bentuk Retro Snake menggunakan Arduino yang digunakan
Figure 2.41 Tampilan Retro Snake pada Arduino
Permainan
ini cukup sederhana namun menarik dan adiktif. Dengan menggunakan layar
berukuran 84x48 yang menggunakan Arduino dan Analog Thumbs ini menjadi bentuk
yang digunakan dalam pembuatan game arduino kami.
- Kemampuan
Kemampuan yang dapat
dilakukan dalam game ini yaitu pada Analog Thumbs yang digunakan untuk
mengendalikan ular dan memakan mangsanya.
- Interaksi
Pada game retro snake
arduino ini adanya interaksi pada saat kita memainkan game ini yaitu dengan
cara mengendalikan ular dengan memakan mangsanya yang membuat badannya
bertambah lebih panjang dan skor bertambah satu poin dan begitu seterusnya.
2.14.2 Level / Map pada Retro Snake di Arduino
Pada game ini kami memiliki
tingkatan level seperti tingkatan kecepatan dari ular tersebut, lalu pada saat
awal game ini dimulai badan dari si ular masih kecil, jika dia memakan
mangsanya semakin lama semakin panjang.
2.14.3 Definisi Gameplay
Konsep game ini bermodalkan
sebuah arduino jenis arduino uno, Arduino Dueminalove, maupun Arduino mega256
dengan menggunakan Module Graphic LCD 84x48 - Nokia 5110 yang merupakan salah
satu modul yang berukuran 2.4 inch pada arduinonya. Kemudian adanya source code
untuk membuat tampilan seperti game Retro Snake ini dengan memasangkan push
button dengan baterai untuk menyalakan game arduino tersebut agar dapat
berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar