1.
Regulasi
& Prosedur Pendirian Perusahaan
a. Bentuk-bentuk usaha
-
Perseroan
Komanditer (CV)
Komanditier atau Commanditaire
Vennootshcap lebih sering disingkat dengan CV mrupakan persekutuan yang
didirikan berdasarkan kepercayaan. CV merupakan salah satu bentuk usaha yang
dipilih oleh para pengusaha yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan modal
yang terbatas. CV merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum dan kekayaan
para pendirinya tidak terpisahkan dari kekayaan CV.
Dalam perseroan komanditer
terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas sekutu
lainnya. Kemudian ada satu atau lebih sekutu yang bertindak sebagai pemberi
modal. Tanggung jawab setuku komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang
ditanamkan dalam perusahaan. Jadi, sekutu yang terdapat dalam CV ada 2 yaitu
sekutu komanditer (sekutu pasif) dan sekutu komplementer (sekutu aktif).
Perusahaan perseroan Komanditer
dijalankan oleh seorang sekutu aktif dan bertanggung jawab atas segala resiko
atau kewajiban pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada penggunaan
harta pribadi.
Pengenaan pajak hanya satu
kali, yaitu pada badan usaha saja. Pembagian keuntungan atau laba yang
diberikan kepada sekutu Komanditer tidak lagi dikenakan pajak penghasilan.
-
Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha
yang terdiri dari kumpulan orang-orang yang bertujuan mensejahterakan para
anggotanya, walaupun dalam praktiknya koperasi juga melayani kepentingan umum.
Menurut undang-undang nomor 25
tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau
badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan.
Tujuan koperasi adalah untuk
memajukan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Kemudian koperasi juga ikut membangun tatanan perekonomian nasional
dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
-
Perseroan terbatas (PT)
PT adalah
badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan diminati oleh para
pengusaha. Penyebabnya adalah karena badan hukum seperti ini memiliki banyak
kelebihan jika dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara
lain luasnya badan usaha yang dimiliki, kebebasan bergerak dalam berbagai
bidang usaha serta tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya kepada modal
yang disetorkan.
2.
SDM & Organisasi
a. Struktur Organisasi
(Fungsional, Divisional)
-
Fungsional
Orang-orang dikelompokkan ke dalam departemen –
departemen menurut kesamaan keterampilan dan aktivitas-aktivitas kerja.
Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana
wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang
mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang
mempunyai keahlian khusus.
-
Divisional
Departemen dikelompokkan ke dalam divisi mandiri
terpisah berdasarkan pada kesamaan produk, program, atau daerah geografis.
Perbedaan keterampilan merupakan dasar departementalisasi, dan bukannya
kesamaan keterampilan.
b. Deskripsi & Spesifikasi
Tugas
Sebuah deskripsi jabatan merupakan satu
pernyataan tertulis tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pemegang jabatan,
bagaimana dia melakukannya, dan dalam kondisi apakah pekerjaan itu dijalankan. Deskripsi jabatan bukan sekedar menjelaskan
tentang suatu jabatan, akan tetapi jugamenjelaskan lebih lanjut tentang
tugas-tugasnya, tanggung jawabnya, wewenang dan sebagainya. Dengan demikian,
diharapkan setiap karyawan/pegawai yang memangku jabatan tersebut akan memahami
batas-batas antara lain dari tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenangnya. Hal
ini tentu untuk menghindari terjadinya overlapping antara jabatan yang satu
dengan jabatan yang lainnya. Agar
deskripsi jabatan yang dibuat dapat merupakan landasan atau pedoman pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien,
maka deskripsi jabatan yang dibuat haruslah
sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penetapan tugas-tugas antara jabatan
yang satu dengan jabatan yang lain dapat menimbulkan kesimpangsiuran atau
overlapping. Oleh karena itu, maka penyusunan deskripsi jabatan untuk suatu
jabatan tertentu tidak lepas dari format standar yang harus dipenuhi.
c. Sistem Penggajian
Masalah Gaji/Pendapatan/Imbalan Kerja bagi Karyawan
merupakan hal yang sensitif dan berpengaruh langsung pada produktivitas kerja
individu. Bagi Perusahaan, sistem gaji yang telah ada bukan semata-mata hanya
untuk memenuhi Peraturan Pemerintah dalam kaitannya dengan Upah Minimum
Regional (UMR), tetapi yang lebih penting lagi yaitu untuk menciptakan
“keseimbangan/ fairnesses” antara apa yang diberikan Karyawan pada Perusahaan
diimbangi oleh apa yang diberikan Perusahaan untuk Karyawannya. Hal ini
tampaknya sederhana, tetapi dalam prakteknya sangatlah sulit, terlebih lagi bila
Perusahaan belum memiliki Sistem Gaji yang mengacu pada “obyektivitas” beban
kerja (work load) bagi para karyawannya. Apabila Perusahaan telah memiliki
Sistem Gaji melalui pendekatan metode tertentu yang bersifat kwantitatif, akan
sangat membantu bagi peyelenggaraan pemeliharaan SDM. Sistem Gaji dengan
pendekatan “kwantitatif” pada umumnya akan lebih mudah diterima dan difahami
bagi setiap pekerjaan memiliki nilai/skor sebagai hasil pembobotan. Skor
tersebut akan mencerminkan beban kerja bagi individu yang memangku pekerjaan
tersebut.
3.
Aspek Pemasaran
-
Spesifikasi Produk/Jasa
Dalam pemasaran, produk adalah segala sesuatu yang
bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan
konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket
kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan
akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh
produsen.
Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang
adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud
disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang
dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan
mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi
tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.
Produk yang ingin saya Pasarkan adalah Clothing atau
Pakaian.
-
Segmentasi Produk/Jasa
Membagi sebuah pasar ke dalam
kelompok-kelompok pembeli yang khas berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau
perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
-
Analisis situasi pasar (sesuai produk / jasa yang ditawarkan)
Pasar produk merupakan produk khusus yang
dapat memuaskan sejumlah kebutuhan dan keinginan manusia yang mau dan mampu
membelinya. Situasi pasar yang barang yang akan saya pasarkan sangatlah Umum
sekali dan sangat dibutuhkan semua orang bahkan bisa dibilang adalah bahan
pokok.
-
Analisis Pesaing
menurut saya Clothing merupakan pasar yang
sangat sulit bersaing sebab pasar clothing di Indonesia sangatlah banyak bahkan
sekitar ribuan clothing akan tetapi sudah banyak clothing Indonesia yang diakui
dan diperjual belikan di Dunia dangan begitu jangan terlalu takut bersaing di
pasar clothing hanya saja anda harus mempercayakan konsumen anda bahwa barang
anda ada sesuatu yang lebih dari clothing yang lain dan harga bisa bersaing.
-
Strategi Promosi
Strategi promo saya tidaklah asing lagi bagi
dunia clothing,contohnya mengendors artis-artis dalam negeri ataupun bisa di
acara acara tahunan yang sangat membeludak dan memilih stand yang sering
dilewati oleh konsumen seperti contohnya adalah Jakarta Clothing Expo biasa di
bilang Jakcloth dan yang lainnya
-
Media Promosi berbasis TI
Dalam point ini tidak jauh beda dengan
strategi promosi saya,dan yang mungkin bisa saya tambahkan adalah produk saya
akan saya buatkan web agar konsumen bisa memilih atau memesan online dan
tentunya web yang didesain lebih baik dan lebih baik dari web clothing lainnya.
4.
Aspek Keuangan
a.
Komponen Biaya/anggaran
Modal yang diinvestasikan akan digunakan sebagai biaya
modal. Pada umumnya komponen Biaya Modal (Cost of Capital) terdiri dari Cost of
Debt (biaya hutang) dan Cost of Equity (biaya modal sendiri).
b.
Estimasi biaya (Standar biaya SDM, peralatan, dll)
Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau
dengan menerbitkan surat pengakuan hutang (oligasi). Biaya hutang yang berasal
dari pinjaman adalah merupakan bunga yang harus dibayar perusahaan, sedangkan
biaya hutang dengan menerbitkan obligasi adalah tingkat pengembalian hasil yang
diinginkan (required of return) yang diharapkan investor yang digunakan
untuk sebagai tingkat diskonto dalam mencari nilai obligasi.
c.
Penyusunan anggaran perusahaan
Saham preferen mempunyai karakteristik kombinasi
antara utang dengan modal sendiri atau saham biasa. Salah satu ciri saham
preferen yang menyerupai utang adalah adanya penghasilan tetap bagi pemiliknya
(Warsono, 2003: 143).
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
Menurut Weston dan Brigham (1990: 107), biaya saham preferen adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan.
d.
Penyusunan Cash flow Perusahaan (Inflow & outflow)
Biaya modal saham merupakan tingkat hasil
pengembalian atas saham biasa yang diinginkan oleh para investor. Salah satu metode
yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal laba ditahan, yaitu
pendekatan Capital Aset Pricing Model(CAPM), dimana biaya modal
laba ditahan adalah tingkat pengembalian atas modal sendiri yang diinginkan
oleh investor yang terdiri dari tingkat bunga bebas risiko dengan premi risiko
pasar dikaliikan dengan β (resiko saham perusahaan). Iramani dan
Febrian (2005).
e.
Time value of money & tingkat suku bunga
Keputusan investasi merupakan keputusan manajemen
keuangan yang paling penting di antara ketiga keputusan jangka panjang yang
diambil manajer keuangan. Disebut penting, karena selain penanaman modal pada
bidang usaha yang membutuhkan modal yang besar, juga keputusan tersebut
mengandung risiko tertentu, serta langsung berpengaruh pada nilai perusahaan.
f.
Kriteria Investasi (irr-Internal Rate of Return, payback, period)
Untuk menilai profitabilitas rencana investasi
dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non-
konvensional (discounted cash flow). Dalam metode konvensional dipergunakan dua
macam tolok ukur untuk menilai profitabilitas rencana investasi, yaitu payback
period dan accounting rate of return, sedangkan dalam metode non-konvensional
dikenal tiga macam tolok ukur profitabilitas, yaitu Net Present Value (NPV),
Profitability Index (PI), dan Internal Rate of Return (IRR).
Referensi :
http://ylpr.blogspot.co.id/2015/11/makalah-regulasi-dan-prosedur-pendirian.html
http://ritzrino.blogspot.co.id/2012/12/aspek-pemasaran-dan-aspek-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar